Jumat, 08 November 2013

Sebuah Kepergian

Siang ini aku benar-benar mendapat kabar yang mengejutkan sekaligus menyedihkan. Seorang adik kelas bernama There telah berpulang siang tadi. Kemarin ia mengalami kecelakaan dan koma, ternyata siang tadi sekitar pukul 13.00 ia telah menghembuskan nafas terakhir. Padahal, hari Selasa kemarin aku baru saja berbicara dengannya. Ia duduk tepat di belakang kursiku saat Diklat OSIS dan MPK 2013/2014. Jujur, aku belum percaya There sudah tak di sini lagi. Rasanya seperti mimpi karena kepergian There begitu cepat.
Umur manusia memang misteri. Kita tak pernah tahu kapan kontrak kita di dunia ini berakhir. Sebagai remaja, selama ini aku selalu merasa umurku masih panjang dan aku selalu menyia-nyiakan waktuku. Selama ini yang kupikirkan hanya bersenang-senang tanpa mempedulikan orang lain, merasa bahwa berbuat baik untuk sesama besok saja karena aku berpikir waktuku masih banyak. Aku lupa kematian juga dapat terjadi pada manusia yang masih belia, tak hanya untuk orang-orang yang berumur senja.
Kepergian There seperti mengingatkanku pada satu pertanyaan, apa yang sudah kuperbuat dalam hidupku? Tujuh belas tahun aku diberi kesempatan merasakan keindahan dunia oleh Tuhan, apa saja yang telah kuperbuat? Seingatku, aku hanya peduli pada diriku sendiri. Aku hanya memikirkan kesenanganku saja. Aku juga selalu mengeluh atas apa yang telah terjadi di hidupku. Tak pernah sedikitpun aku merasa bersyukur pada Tuhan bahwa aku telah diberi kesehatan, keselamatan, dan banyak kenikmatan lainnya yang terlupakan olehku. Aku hanya berfikir bagaimana cara agar aku dapat memperoleh kesenangan dan kepuasan tanpa memikirkan orang lain. Aku terlalu egois. Aku tak pernah memikirkan orang-orang di sekitarku yang kesulitan, teman-temanku yang tak memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan, dan orang-orang yang saat ini sedang terbaring sakit.
Terbesit sebuah keinginan untuk menjadi manusia yang lebih manusia. Aku ingin memperbaiki hidupku, aku tak ingin menyia-nyiakan waktuku. Aku ingin melakukan suatu hal kecil yang dapat bermanfaat bagi sesama. Aku juga akan berjanji untuk selalu bersyukur dan tak akan pernah mengeluh lagi seberat apapun hidup yang kujalani. Hidup adalah anugerah dari Tuhan, jangan pernah dikeluhkan dan disia-siakan.
Selamat jalan There, semoga kau tenang di sana. Doaku selalu menyertaimu. Ragamu memang telah pergi, tetapi ingatan tentangmu akan selalu hidup di hati kami semua. There, kepergianmu telah memberi pelajaran berharga bagi semua teman-temanmu yang masih di dunia. Semoga kau mendapat tempat layak di sisi-Nya. Tuhan, Kau benar-benar Mahakuasa. Sebuah kepergian yang telah Kau atur justru telah menyadarkanku untuk menghargai hidup ini.



Minggu, 03 November 2013

Kimia

Apa yang terlintas di benak kalian bila mendengar kata 'kimia'? Sudah pasti yang ada di pikiran kita adalah pelajaran MIPA yang penuh dengan rumus molekul, reaksi, dan gambar atom atau molekul yang absurd. Selain itu, kimia juga penuh dengan unsur-unsur yang tak pernah kita lihat bentuk aslinya dan reaksi-reaksi yang cukup aneh. Bagaimana mungkin kita mempelajari elektron padahal kita tak dapat melihatnya? Benar-benar aneh. Sebagai siswa kelas IPA, kimia seringkali kutemui di kelas. Tak tanggung-tanggung, dalam seminggu aku harus berhadapan dengan kimi selama lima jam pelajaran. Benar-benar membosankan. Jujur, aku tidak terlalu menyukai pelajaran kimia karena hafalannya cukup banyak dan rumit. Akan tetapi, mau bagaimana lagi? Aku sudah terlanjur menjadi anak kelas IPA, jadi aku harus tetap berjuang menghadapi kimia.