Senin, 14 September 2015

Menerima

Sebuah kata yang cukup simpel tapi snagat sulit untuk dilakukan. Menerima. Ya, bagi saya, menerima adalah hal yang snagat sulit dilakukan. Tumbuh dengan sifat emosi yang kurang stabil membuat saya sulit untuk menerima. Menerima bahwa saya harus berpisah dengan teman-teman saya. Menerima bahwa saya tak bisa lagi tinggal bersama keluarga saya. menerima bahwa memang inilah kehidupan yang telah saya pilih sebelumnya.
Sulit memnag untuk saya lakukan, tapi saya tak punya pilihan lain selain menerima. Ya, hanya itu yang harus saya lakukan saat ini. Menerima dengan ikhlas kehidupan yang saya jalani saat ini.
Tapi, lama kelamaan saya belajar untuk menerima dengan sisi yang sebaliknya. Saya belajar menerima bahwa saya sangat beruntung berhasil menempuh sekolah di tempat yang dari dulu saya inginkan. Saya mencoba menerima bahwa saya memang sudah dianggap dewasa untuk hidup mandiri jauh dari keluarga. Saya juga berusaha menerima bahwa teman-teman saya dulu telah sibuk, dan kini saya mendapatkan tak hanya teman, tapi saudara selama saya hidup di sini. Ya, menerima memang sulit, tetapi bukan berarti tak bisa kita lakukan.
Saat menulis ini, saya memang belum sepenuhnya menerima dengan ikhlas kehidupan yang sedang saya jalani. Namun, saya sedang berusaha untuk menerima dengan sepenuh hati bahwa di sinilah saya sekarang. Terkadang, hidup memang tidak seperti yang kita inginkan, tapi jangan pernah sesali itu. Sebaliknya, pikirkanlah hal terbaik dalam hidupmu saat ini dan cobalah untuk menerimanya. Tak perlu memiliki hidup yang sempurna untuk menjadi orang yang bahagia, cukup menjadi seorang yang selalu menerima dengan ikhlas kehidupan yang telah Tuhan hadiahkan, dan kita akan diliputi kebahagian. Yah, hidup memang sesederhana itu. Kita saja yang terkadang membuatnya terasa sulit.
Mulai saat ini, cobalah untuk menerima...