Minggu, 28 Agustus 2016

Dewasa

Menurut kalian, bagaimanakah menjadi dewasa itu? Umur yang sudah mencapai kepala dua? Tubuh yang mulai memperlihatkan ciri kedewasaannya? Atau semakin tingginya jenjang pendidikan kita, menyebabkan bertambah suatu gelar di belakang nama kita? Menurut saya, bukan semuanya. Dewasa bukan berarti umur yang makin bertambah, badan yang makin tumbuh, maupun pendidikan yang makin tinggi. Bagi saya, dewasa itu adalah masa dimana kita mulai kehilangan kebebasan. Masa dimana kita mulai melupakan bagaimana caranya untuk tertawa lepas. Dewasa, bagi saya cukup menakutkan. Jujur, saya takut beban saya makin bertambah sementara waktu saya makinberkurang. Saya takut menghadapi masalah orang dewasa dengan segala kompleksitas kehidupannya. Saya takut kehilangan kesederhanaan seorang anak kecil yang mudah tertawa lepas. Hal sederhana mampu membuatnya bahagia. Sementara bagi orang dewasa? Sangat sulit untuk tertawa lepas di tengah semua masalah yang menghadang. Bila saya boleh memilih, saya memilih tetap hidup sebagai anak kecil dengan semua keceriaan dan kepolosannya. Ya, andai saja saya bisa memilih seperti itu. Sayangnya, kemampuan saya sebagai manusia tak mampu melakukannya. Mau tidak mau, saya harus menghadapi masa sebagai seorang dewasa. Menjadi dewasa itu seperti menghadapi musuh yang ada di depan kita. Kita tidak bisa mundur, dan satu-satunya jalan hanyalah menghadapinya dengan segala kemampuan yang kita miliki. Menjadi dewasa memang berat, tapi berat bukan berarti tak bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar