Senin, 02 November 2015

Laut dan Ombak

Sejenak pikiranku terantuk baru karang dan tenggelam ke dasar laut, merasakan kesegaran air yang meresap ke dalam pori-pori kulitku. Begitu juga dengan-Nya, yang selalu ada, meresap lewat pori-pori jiwa dan membuatku yakin bahwa lahir dan perjuanganku untuk hidup di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Sebenarnya, ilmu yang kumiliki samasekali tidak cukup untuk mengenal-Nya seutuhnya. Namun, Dia mengenalku, bahkan lebih dari aku mengenal diriku sendiri. Mungkin aku tak bisa melihat-Nya yang sedang menatapku dari jauh, namun desir ombak yang menerpa kakiku sedang memberi pesan bahwa Ia sebenarnya berada di sisiku. Aku memang tidak cukup rendah hati untuk membagi sedikit kasih sayangky pada-Nya, seperti limpahan kasih sayang-Nya padaku yang tak pernah habis. Langit boleh saja menutup tirai senja, tetapi kasih sayang-Nya tidak akan tertutup selamanya. Terima kasih, untuk kasih-Mu yang dulu, selalu, dan melulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar