Jumat, 27 November 2015

Perasaan

Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya, dan mereka punya seribu cara untuk menujukkkan kasih sayang mereka. Terkadang, kita sebagai anaknya saja yang tak pernah bisa membaca bahaa yang mereka gunakan dalam menunjukkan kasih sayang mereka. Dulu, saat saya masih tinggal bersama kedua orang tua saya, tak pernah ada hari dimana kami tidak bertengkar. Hal sepele pun dapat memicu terjadi perang mulut antara saya dengan orang tua saya. Tapi, hal itu tidak lantas membuat mereka membenci saya. Ayah saya masih bersedia menjemput saya pulang saat saya ada kegiatan hingga sore hari. Ibu saya masih menyiapkan makan untuk saya sarapan meski saya harus berangkat ke sekolah pagi buta. Memang, tak pernah ada kalimat sayang dari mereka, namun saya yakin, kasih yang mereka berikan pada saya lebih besar dari ungkapan kalimat. Hingga akhirnya saya harus tinggal jauh dari kedua orangtua saya, saya masih yakiin bahwa mereka masih tetap menyayangi saya. Memang, ayah saya makin sibuk dengan pekerjaannya hingga ia tak sempat menelpon saya tiap hari. Ibu saya juga mempunyai usaha yang menguras waktunya hingga ia tak pernah sekedar membalas pesan singkat saya. Di akhir pekan pun, mereka tetap sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga mereka tak sempat menerima video call dari saya. Sempat terlintas di pikiran saya bahwa kasih sayang kedua orangtua saya sudah tidak seperti dulu, mungkin karena kami tidak tinggal bersama lagi menyebabkan kasih sayang mereka mulai berkurang. Tapi ternyata, saya salah. Orangtua saya tetap menyayangi saya, seprti dulu. Meski tidak lagi dengan perbuatan mereka, tapi saya yakin apa yang mereka lakukan sekarang demi kebaikan kami, anak-anaknya. Mungkin mereka menyibukkan diri agar mengalihkan rasa kangen berkumpul dengan anak mereka, dan mereka bekerja keras agar anak mereka dapat hidup dengan layak. Sering saya merasa iri dengan teman-teman lain yang menerima telepon dari orangtua mereka hampir tiap hari. Akan tetapi, perasaan itu saya tepis jauh-jauh karena saya yakin setiap orang punya cara berbeda untuk menunjukkan kasih sayang mereka, termasuk orangtua saya. Setidaknya, orangtua saya sedang mengajarkan pada kami untuk bertahan hidup di tempat yang jauh dari mereka agar kami dapat tumbuh dewasa dan menjadi mandiri, bukan menjadi pribadi yang cengeng. Saat menulis ini, tak sabar rasanya menanti libur akhir tahun dan cepat-cepat bertemu dengan orangtua saya. Meski hanya pertemuan singkat, tapi setidaknya dapat meyakinkan diri saya bahwa kasih yang mereka beri akas selalu sama dari dulu, selalu, dan melulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar